Minggu, 02 Maret 2014

Paper ( Etika Bisnis ) Bab 7 Pendahuluan

PENDAHULUAN

Ketika minat berwirausaha tumbuh subur di Indonesia, timbul anggapan bahwa kewirausahaan adalah alat yang paling tangguh untuk mengejar kekayaan. Kewirausahaan diartikan sebagai usaha mencari uang dan cara cepat menjadi kaya. 
Sebagai orang memilih bekerja keras dan membangun usaha dengan keringat dan air mata. Namun sebagian orang mengambil jalan pintas. Mereka yang mengambil jalan pintas ini menerima order dan mengambil uang, tapi tidak menyerahkan hasil pekerjaan yang berkualitas. Mereka membuka usaha money games, pinjaman berantai, investasi palsu atau segala sesuatu yang menggiurkan, tetapi merugikan banyak orang. Mereka membuat armada penerbangan yang dengan tariff murah, tapi mengorbankan keselamatan penumpang. Mereka menjual saham dengan harga tinggi, tapi laporan keuangannya tidak jujur.
Banyak mahasiswa tampil menggebu-gebu dengan semangat yang berlebihan dan rasa percaya diri yang tinggi bahwa mereka bias menguba isi dunia dengan tempoh sekejap. Mereka berjanji dan mereka berbuat. Mereka membuat pengumuman lewat internet, SMS, atau facebook agar teman-temannya mengirim uang ke nomor rekening tertentu, lalu janji keuntungan ditebarkan uang pun masuk. Untuk besar diraih, tetapi bisnisnya tidak jelas dan cenderung spekulatif.
Apa pun yang dilakukan, kewirausahaan tidak dapat dibangun dalam tempo sekejap. Jika Anda mereasa telah berhasild alam waktu singkat, periksa kembali apakah fondasi usaha Anda sudah cukup kuat? Periksa kembali apakah sukses yang Anda peroleh itu diraih dengan jujur dan halal, apakah bisnis Anda riil atau fiktif-spekulatif atau ada pihak yang dirugikan? Apakah Anda sudah memenuhi syarat dan kewajiban Anda?
Segala tindakan yang melawan hokum alam biasanya sarat dengan pelanggaran etika. Ketika proses dipotong, cara instan ditempuh, persoalan-persoalan etika layak dipertanyakan. Sudah etiskah usaha saya?
Tentu saja setiap orang berhak untuk menjadi kaya. Yang patut dipertanyakan adalah : (1) apakah benar ada cara instan yang halal untuk menjadi kaya? (2) Apa yang dilakukan orang agar dia menjadi kaya? (3) Apakah dengan kaya otomatis Anda menjadi wirausaha? (4) apakah Anda sudah pantas (sudah saatnya) hidup bergelimang harta?
Pertanyaan – pertanyaan itu patut direnungkan karena seseorang berwirausaha bukan hanya untuk sehari atau dua hari, setahun atau dua tahun. Kewirausahaan adalah sebuah pilihan hidup yang melekat di sepanjang hidup seseorang. Jika anda terlalu emosi, serkah, ingin serba instan, bias jadi bukan keberhasilan atau kesejahteraan yang diraih, melainkan kebencian, cacian, peristiwa hokum dan penjara yang menanti Anda.
Selain berpotensi member kebahagiaan dan kemandirian, kewirausahaan yang tidak dilandasi dengna etika yang kuat juga berpotensi negative, beresiko, dan bisa menjadi masa depan Anda tamat dalam sekejap. Oleh karena itu berusahalah dengna memegang teguh nilai-nilai etika dari Anda muda dan jangan berkompromi sekecil apa pun. Bangunlah karakter dan mil,ikilah reputasi.

Reputasi adalah apa yang diucapkan para pelayat saat jasad seseorang disemayamkan di tempat peristirahatan terakhir
Karakter adalah akar dari reputasi. Ini adalah apa yang diucapkan melekat kepada Tuhan tentang kita.

Lebih baik tumbuh bertahap, tapi langgeng, daripada terang dalam sekajap, lalu mati dan meninggalkan aroma busuk. Mungkin Anda harus bersabar lima tahun sebelum bisnis Anda benar-benar bersinar, tetapi ia terus tumbuh. Ada cobaan yang Anda hadapi, tetapi itu bukan membuat Anda mati, melainkan bangun dan membuat Anda lebih tangguh menghadapi hari esok yang lebih berat.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan agar berbisnis dapat dilakukan dengan etis adalah : 
1.      Berperilaku jujur dalam menjalankan aktivitas bisnis. Ini meliputi seluruh aspek dalam menjalanakan usaha. Misalnya daam aspek produksi, berperilaku jujur berarti kita menghasilkan produk sesuai dengan standar kualitas, aman dikonsumsi orang lain, dan memenuhi ketentuan yang dipersyaratkan oleh hokum maupun pembeli. Jujur juga berarti terbuka, menyebutkan segala kekurangan dan bahaya yang timbul dari produk Anda. Jujur dalam berproduksi, memasarkan dan membayar pajak.
2.      Menaati tata nilai. Dalam melakukan aktivitas bisnis, ada tata nilai yang tidak tertulis yang berlaku universal dan harus kita jalankan. Misalnya, nilai sama-sama untung (win-win), saling menghormati, member tahu, mencegah kerugian pihak lain, keterbukaan, adil, santun, melayani dan seterusnya.
3.      “Walk the Talk” bermakna konsisten antara apa yang dilakukan dengan apa yang diucapkan. Hal ini berarti sebagai seorang wirausaha, Anda perlu berkerja keras untuk menjadi contoh dan menjalankan hal-hal positif yang Anda ucapkan. Dalam menjalankan aktivitas usaha,hal tersebut menjadi patokan dalam tindakan keseharian maupun keputusan- keputusan yang dibuatnya.
Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

 
SELAMAT DATANG DI AXSIONnew SALING BERBAGI INFORMASI DAN REFERENSI DUNIA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI DAN PEMBELAJARAN YANG LAINNYA TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA TERUS KUNJUNGI SITUS KAMI UNTUK DAPATAKAN ARTIKEL YANG TERUPDATE JUGA BERMANFAAT UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN ANDA JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTAR TERBAIK ANDA KEPADA KAMI AGAR KAMI BISA TERUS BERIKAN LAYANAN YANG TERBAIK UNTUK ANDA TERIMAKASIH SALAM AXSIONnew SALING BERBAGI