Senin, 21 Oktober 2013

Contoh reasoning (penalaran) Induktif , deduktif dan problum solving



Pengertian reasoning (penalaran) Induktif
Menurut Tim Balai Pustaka (dalam Shofiah, 2007 : 14) istilah penalaran mengandung tiga pengertian, diantaranya : 
1.Cara (hal) menggunakan nalar, pemikiran atau berfikir secara logis.
2.Hal mengembangkan atau mengendalikan sesuatu dengan nalar dan bukan dengan     perasaan atau pengelaman.

3. Proses mental dalam mengembangkan atau mengendalikan pikiran dari beberapa fakta atau  prinsip.

Contoh penalaran Induktif :

1.Logam 1 memuai kalau dipanaskan
2.Logam 2 memuai kalau dipanaskan
3.Semua logam memuai kalau dipanaskan 

contoh yang lainnya

1. Mahasiswa yang rajin bisa jadi sarjana kalau lulus
2. mahasiswa yang pintar bisa jadi sarjana kalau lulus
3.maka mahasiswa bisa jadi sarjana kalau lulus

Pengertian reasoning Deduktif
Penalaran deduktif adalah menarik kesimpulan khusus dari premis yang lebih umum. Jika premis benar dan cara penarikan kesimpulannya sah, maka dapat dipastikan hasil kesimpulannya benar. Jika penalaran induktif erat kaitannya dengan statistika, maka penalaran deduktif erat dengan matematika khususnya matematika logika dan teori himpunan dan bilangan.


Contoh penalaran deduktif :

1.Semua doctor perempuan
2.ibuku seorang doctor
3.maka ibuku perempuan

contoh yang lainnya
1.  kita pasti akan merasakan sukses
2. Manusia adalah kita
3. Jadi manusia akan merasakan sukses

Problem solving adalah suatu proses mental dan intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan yang tepat dan cermat

contoh :
Sperti saat mengerjakan soal ujian
·         Memahami  masalah
·         Merencanakan pemecahan masalah
·         Melaksanakan pemecahan masalah, dan
·         Memeriksa kembali

 Contoh yang lainnya 
1.       Masalah itu diperjelas dan dibatasi.
2.       Mencari informasi atau data dan kemudian data itu diorganisasikan atau diklasifikasikan.
3.   Mencari hubungan-hubungan untuk merumuskan hipotesa-hipotesa kemudian hipotesa-hipotesa dinilai, diuji agar dapat ditentukan untuk diterima atau ditolak.
4.  Penerapan pemecahan terhadap masalah yang dihadapi sekaligus berlaku sebagai pengujian kebenaran pemecahan tersebut untuk dapat sampai kepada kesimpulan.



Comments
0 Comments

0 komentar:

Posting Komentar

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

 
SELAMAT DATANG DI AXSIONnew SALING BERBAGI INFORMASI DAN REFERENSI DUNIA ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI DAN INFORMASI DAN PEMBELAJARAN YANG LAINNYA TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA TERUS KUNJUNGI SITUS KAMI UNTUK DAPATAKAN ARTIKEL YANG TERUPDATE JUGA BERMANFAAT UNTUK MEDIA PEMBELAJARAN ANDA JANGAN LUPA BERIKAN KOMENTAR TERBAIK ANDA KEPADA KAMI AGAR KAMI BISA TERUS BERIKAN LAYANAN YANG TERBAIK UNTUK ANDA TERIMAKASIH SALAM AXSIONnew SALING BERBAGI